Standpoint Theory of Sandra Harding & Julia T. Wood
- Standpoint Theory
teori ini menjelaskan sebuah tempat di mana kita memandang dunia di sekitar kita. standpoint bermakna sama dengan istilah viewpoint, perspektif, outlook, atau position. dan teori ini salah satu cara terbaik menemukan bagaimana dunia bekerja adalah memulai penyelidikan dari sudut pandang perempuaan dan kelompok masyarakat pinggiran
- Standpoint Seorang Feminis Berakar pada Filosofi dan Literatur
Harding menjelaskan bahwa standpoint theory adalah teori yang sejalan dengan konsep Marxian dengan mengganti perempuan untuk kaum proletar dan diskriminasi gender untuk “class struggle” atau perjuangan kelas. Wood menyatakan bahwa gender adalah sebuah konstruksi budaya daripada sebuah karakteristik biologi. Gender adalah sebuah sistem makna yang membentuk standpoint individu berdasarkan posisi perempuan dan laki laki dalam berbagai materi yang berbeda, soail dan juga keadaan umum yang simboli
- Wanita sebagai Kelompok yang Termarginalisasi
Perbedaan ini terbukti dalam komunikasi kelompok, bahwa kelompok laki-laki menggunakan percakapan untuk menyelesaikan tugas, sementara kelompok perempuan menggunakan percakapan untuk membangun sebuah hubungan termasuk memperlihatkan kepedulian.
Wood mengatakan bahwa realitas seperti yang terjadi diatas sering kita temukan pada setiap lingkungan masyarakat. Sebuah budaya tidak terjadi tiba tiba pada setiap angota kelompok. Budaya adalah hirarki yang terjadi secara berurutan. Teori standpoint juga menyatakan bahwa perempuan kurang beruntung, sementara laki-laki sangat beruntung dan pada akhirnya perbedaan gender melahirkan sebuah perbedaan yang sangat besar.
Harding dan Wood menyatakan bahwa tidak semua perempuan memiliki standpoint yang sama. Disamping isu gender, Harding juga menekankan bahwa kondisi ekonomi, ras, dan orientasi seksual adalah tambahan identitas budaya yang dapat membawa seseorang ke tengah tengah masyarakat atau justru mengucilkan mereka dari lingkungannya. Standpoint theory pada akhirnya juga dapat menjelaskan posisi posisi marginal seperti kaum lesbian. Standpoint theory juga menekankan pentingnya lokasi sosial untuk meyakinkan bagaimana pemegang kuasa memiliki hak istimewa untuk mendefinisikan tentang perempuan, laki-laki, atau apapun yang berkaitan dengan kebudayaan.
- Knowledge From Nowhere Versus Local Knowledge
Harding dan ahli teori standpoint lain menekankan bahwa tidak ada kemungkinan perspektif yang tidak bias yang tertarik, berimbang, bebas nilai, atau terpisah dari sebuah situasi bersejarah. Selanjutnya, baik ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan sosial selalu saja bergantung pada situasi dan waktu. Pada intinya, knowledge from nowhere berbanding terbalik dengan local knowledge. Bahwa local knowledge bergantung pada situasi dan waktu, sementara knowledge from nowhere bersifat bebas nilai.
- Tujuan yang kuat : kurangnya pandangan memihak dari standpoint perempuan
- Gagasan Standpoint Pada Feminist Kulit Hitam
Kita akan menggunakan kata-kata Collins dari bukunya Black Feminist Thought untuk mendeskripsikan empat cara dia mengatakan wanita kulit hitam secara kolektif memvalidasi apa yang mereka ketahui:
1. Pengalaman hidup sebagai kriteria makna.
2. Penggunaan dialog dalam menilai klaim pengetahuan.
3. Etika peduli.
4. Etika akuntabilitas pribadi.
JURNAL
PEMBERITAAN KORUPTOR PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF GENDER
Teori standpoint memperlihatkan suatu perspektif untuk mengangkat signifikansi masalah perempuan. Teori Standpoint menekankan pentingnya social location karena mereka yakin bahwa orang yang berada di puncak societal hierarchy adalah orang-orang yang memiliki previlise untuk mendefinisikan apa dan bagaimana artinya „menjadi wanita‟, atau „menjadi pria‟, atau hal-hal lain, bagian dari budaya, yang dianut masyarakat. Kerangka dasar teori standpoint adalah melihat adanya kelompok dominan berpengathuan di masyarakat, sekaligus mendominasi.Artinya, di tengah-tenga
mendapatkan image yang kuat dan meninggalkan kesan yang mendalam di masyarakat.Asumsi bias tentang perempuan ini disebabkan oleh fungsi „biologis‟ (biological purpose) dan susunan psikologis perempuan (psychologicalmake up) (Jewkes, 2005:111).Penganalisaan berdasarkan CDA model Van Dijk jelas menunjukkan perbedaan dalam pemberitaan koruptor laki-laki dan perempuan.
- RUMUSAN MASALAH
Wanita dalam banyak media ditempatkan sebagai obyek, bukan sebagai subyek.Sebagai obyek, wanita menerima perlakuan dilihat, dinilai, diapresiasi dalam berbagai konteks wacana media.Perempuan lebih direpresentasikan sebagai obyek seksual laki-laki.Pemberitaan media yang berkaitan dengan perempuan lebih bersifat sensasional, memarjinalkan, dan mengkriminalkan. Permasalahan jurnalisme yang bias gender di Indonesia selalu menjadi sorotan para aktivis perempuan dan organisasi media itu sendiri. Permasalahan gender di bidang jurnalistik, tidak hanya terbatas pada produksi teks, tetapi juga pada ranah profesi jurnalis di mana jurnalis diposisikan sebagai profesi milik lakilaki (Kafiris, 2005: 74). Kafiris juga menjabarkan tentang cara untuk mengenali bias gender pada teks media dengan mengamati bahasa, angle berita, kontek (context), narasumber (source), dan gambar (visual). Dalam penelitiannya ia juga mempromosikan konsep jurnalisme yang sensitive gender (gender sensitive journalism) dan kesamaan gender di semua sisi praktek jurnalistik (gender equality in all journalism practices). (Kafiris, 2005: 75). Dalam menyajikan kasus-kasus korupsi yang melibatkan perempuan di dalamnya, Majalah Berita Mingguan Tempo berani menyajikannya secara kontroversial.Penelitian ini mencoba mengeksplorasi praktek jurnalisme yang bias gender dengan melakukan analisis wacana terhadap pemberitaan kasus korupsi Wisma Atlet yang melibatkan Muhammad Nazaruddin dan Angelina Sondakh.Permasalahan yang coba dikaji dalam penelitian ini adalahbagaimana Majalah Tempomerepresentasikan kasus berbasis gender dalam hal ini kejahatan korupsi yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan?
masyarakat ada kelompok marginal yang harus menerima pengetahuan dominan tersebut. Bagi kelompok marginal ini, standpoint merupakan cara untuk menunjukkan bahwa mereka sebenarnya juga mempunyai pengetahuan sendiri. Suatu standpoint atau sudut pandang adalah suatu tempat di mana kita melihat dunia di sekeliling kita. Apapun posisi kita, lokasi sosial kita akan memfokuskan perhatian kita pada gambaran tatanan sosial dan natural dalam memahami orang lain.Kelompok sosial di mana kita berada sangat berperan dalam membentuk pengalaman dan pemahaman kita serta bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain.
etiap individu berada dalam suatu lokasi sosial, dan menduduki tempattempat yang berbeda dalam hirarki sosial berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok sosial.Karena adanya lokasi sosial ini, individu memandang situasi sosial dari sudut pandang tertentu.Sudut pandang tersebut membentuk oposisi terhadap mereka yang berkuasa, inilah yang disebut Standpoint.
Lokasi sosial juga membentuk kehidupan perempuan menjadi berbeda dengan laki-laki, dan dalam kehidupan sosial perempuan merupakan kelompok masyarakat yang termarginalkan. Nancy Hartsock memodifikasi teori Standpoint dengan memberikan asumsi-asumsi :
- Lokasi individu dalam struktur kelas membentuk dan membatasi pemahaman mereka akan hubungan sosial.
- Standpoint bersifat parsial, tetapi standpoint dari kelompok yang berkuasa dapat merugikan mereka yang berada di kelompok marjinal.
- Kelompok majinal harus berjuang bagi visi mereka mengenai kehidupan sosial
- KESIMPULAN
mendapatkan image yang kuat dan meninggalkan kesan yang mendalam di masyarakat.Asumsi bias tentang perempuan ini disebabkan oleh fungsi „biologis‟ (biological purpose) dan susunan psikologis perempuan (psychologicalmake up) (Jewkes, 2005:111).Penganalisaan berdasarkan CDA model Van Dijk jelas menunjukkan perbedaan dalam pemberitaan koruptor laki-laki dan perempuan.
Komentar
Posting Komentar