PARTICIPATORY MEDIA CULTURE



  • PENGENALAN: DARI KOMUNIKASI MASSA KE MEDIA SOSIAL KONVERGENSI
Komunikasi massa beserta konsepnya muncul pertama kali pada abad ke-20, tentang bidang studi yang muncul saat itu. Dalam akun klasik Harold Lasswell, komunikasi adalah tentang : 
  • Who (sender)
  • Says what (message)
  • In which channel (media)
  • To whom (receiver)
  • With what effect?
john Thompson (1995) dan Denis McQuail (2005) telah mengidentifikasi beberapa fitur kunci dari komunikasi massa yang mendominasi abad kedua puluh :
1. penggunaan teknologi media yang memungkinkan produksi skala besar n distribusi konten dan          simbolis yang informatif

2. pemisahan kelembagaan dari produsen dan distributor konten media dari penerima

3. hubungan kekuatan asimetris antara produsen / distributor n penerima media

4. hubungan antara produsen, distributor dan penerima media

5. kecenderungan menuju standarisasi konten

Paradigma komunikasi masa bertumpu pada model komunikasi transmisi, yang memungkinkan untuk faktor-faktor seperti umpan balik (feedback), kebisingan dan gangguan sinyal komunikasi sebagai aliran satu arah pesan dari sender (biasanya minim) ke receivers (biasanya banyak). 


  • PARTICIPATORY MEDIA
Konsep media partisipatif biasanya memiliki dua elemen yang berbeda : 


  1. bentuk-bentuk media — berbagai bentuk yang disebut radikal, komunitas atau alternatif  bahwa bentuk-bentuk media-vari onsciously terstruktur menjadi berbeda dengan media arus utama
  2. ada media literatur kajian budaya tentang pengembangan budaya partisipatif di sekitar media arus utama, seperti yang terlihat, misalnya, dalam studi tentang budaya kaleng dan pendengar yang aktif.



Dalam hal ini, Chris Atton mendefinisikan media alternatif sebagai ciri khas: De-professionalisation: Kapastias untuk menulis, menerbitkan, dan mendistribusi berita, ide, dan komen, tidak tergantung pada skill yang hebat, nilai dan norma.
  • De-Institution: Kemampuan untuk mendapatkan  penjelasan media yang berbeda (prespektif alternatif dalam acara berita, investigasi jurnalis, alternatif music dan sebagainya).
  • De-Capitalisation: Kemauan untuk mendistribusi media dalam segala bentuk, melalui mekanisme yang memerlukan investasi rendah di muka dan biaya yang terjangkau.

  • PRO-AMS, MEMBUAT KULTUR DAN KREATIVITAS SEHARI-HARI
Tiga kecenderungan yang saling terkait :

  • Flattened Hierarchies, antara konten producer dan konsumen dalam usia banyak ke banyak komunikasi media.
  • New oppurtunities for participation, dan kekuatan yang ditingkatkan untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.
  • Network amplification,  yang dimana “jaringan sosial memungkinkan koordinasi kegiatan yang lebih luas, lebih cepat, dan lebih murah”.

  • DIALOG DIGITAL ATAU SKEPTIS KONVERGEN? MENILAI PARTISIPATORI KULTUR MEDIA
Munculnya budaya media partisipatif harus dinilai secara positif atau negatif telah muncul sepanjang bab ini. kembali ke pembahasan di bab ini tentang apakah transformasi terjadi dari media komunikasi massa ke media sosial konvergen. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standpoint Theory of Sandra Harding & Julia T. Wood

Critical Theory Of Communication in Organizations

Cultural Approach to Organizations